Bandung, 11 Mei 2016.
BAB 1: TINJAUAN
SINGKAT PENGINDRAAN JAUH DALAM TUTUPAN LAHAN
Tutupan
lahan dari permukaan tanah bumi telah berubah sejak jaman dahulu dan
kemungkinan akan terus berubah dalam waktu (Ramankutty dan Foley, 1998).
Perubahan ini terjadi pada berbagai skala spasial dari lokal ke global dan pada
frekuensi temporal hari untuk ribuan tahun (Townshend et al., 1991). Kedua
kekuatan alam dan antropogenik bertanggung jawab untuk perubahan. kekuatan alam
seperti pergeseran benua, glaciation, banjir, dan tsunami dan pasukan
antropogenik seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian, urban sprawl, dan
hutan tanaman telah mengubah dinamika jenis penggunaan lahan / tanah-cover
seluruh dunia.
Penelitian
Kebutuhan, Prioritas, Dan Peluang
Beberapa program
nasional dan internasional telah menekankan perlunya peningkatan untuk menutupi
dan perubahan tutupan lahan informasi lahan yang lebih baik di tingkat lokal,
nasional, benua, dan global.
·
Program Internasional geosfer Biosphere (IGBP)
·
Program Ilmu US Climate Change
·
Tutupan Lahan dan Perubahan Pemanfaatan Lahan (LCLUC)
·
Program dari Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA)
·
Global Land Project Global Pengamatan Forest
·
Tutupan lahan Dinamika (GOFC-GOLD)
·
Kelompok observasi Bumi (GEO)
Lahan-Penutup Dan
Lahan- Perubahan Penggunaan
Land- konversi penutup adalah perubahan dari satu
kategori tutupan lahan yang lain, dan modifikasi perubahan dalam kondisi dalam
kategori tutupan lahan (Meyer dan Turner, 1994). Contoh yang pertama adalah
perubahan dari lahan pertanian ke lahan kota, dan contoh yang terakhir adalah
degrada¬tion hutan. degradasi hutan mungkin karena perubahan fenologi,
biomassa, den¬sity hutan, kanopi penutupan, infestasi serangga, banjir, dan
kerusakan badai. Konversi umumnya lebih mudah untuk mengukur dan memantau dari
modifikasi menggunakan data penginderaan jauh.
BAB 2 : Sejarah Pemetaan Tutupan Lahan
Akar sejarah dari pemetaan tutupan lahan adalah dimulai pada awal foto
udara untuk kebutuhan kehutanan, pertanian, perencanaan perkotaan, dan
manajemen sumber daya air.
Tutupan lahan ini berbasis ruang sipil penginderaan jauh dan upaya
intelektual difokuskan pada strategi untuk menggunakan pengamatan baru dalam
memahami sifat-sifat, dan perubahan dalam negeri, menggunakan tutupan lahan.
Perbedaan Land Use dengan Land Cover
Tutupan lahan merujuk
pada tumbuhan dan pembangunan buatan meliputi lahan (Burley, 1961)
Penggunaan lahan adalah
kegiatan manusia yang terjadi di lahan dan terkait langsung dengan lahan (Clawson
dan Stewart, 1965).
BAB 3 : Isu-isu Semantik Di Land-cover Representasi Analisis, Analisis Dan
Visualisasi
Manusia perlu kategoris data untuk proses pengalaman,
membentuk kenangan, menganalisis, atau meringkas dan berkomunikasi pengetahuan
. Alasan yang sama yang menyebabkan adanya praktek umum mengukur dan menyimpan
informasi Tutupan lahan sebagai kategori data.
·
Tutupan Lahan
·
Padang Rumput
·
Bukit Pasir
·
Sumber Data
Analisis data
Tutupan lahan ini sering sifat spatiotemporal
Di Tanah-Cover Perubahan dari Waktu
Ke Waktu
Pola Analisis di Seluruh Ruang
Akurasi Penilaian Untuk Deskripsi dari
Kualitas Data
Lahan Penutup Akurasi Penilaian
Lahan Penutup
Akurasi Penilaian
Salah
satu langkah-langkah pertama dalam membuat produk Tutupan lahan yang berguna
adalah untuk mengevaluasi kualitas. Data ketidakpastian adalah pendamping yang
tak terpisahkan dari hampir semua jenis produk Tutupan lahan. Metode
standar untuk menggambarkan tematik ketidakpastian dalam data Tutupan lahan
menggunakan kesalahan atau matriks. Matriks ini digunakan untuk banyak ukuran yang berbeda
dari kesepakatan antara data perkiraan dan kondisi kebenaran tanah.
Analisis
Perubahan Tutupan Lahan
Salah satu penggunaan utama
Tutupan lahan data untuk analisis perubahan, dan banyak metode yang berbeda
telah dirancang untuk menilai perubahan dalam lanskap.
ilustrasi grafis tumpang tindih
dan jarak metrik untuk mengukur relasi semantik dalam model geometris. Ketika
tumpang tindih sangat kecil dan jarak juga kecil, hal ini ditafsirkan sebagai
"serupa tetapi kelas utama." Ketika tumpang tindih kecil dan jarak
besar, kelas "sangat berbeda." Di sisi lain, ketika jarak kecil dan
tumpang tindih besar, kelas-kelas "sangat mirip”.
by :
Diniya Ayu. W 10070313029
Nanda Kusumahsari 10070313033
Zitira Amalia 10070313034
Kata Kunci :
Sistem Informasi Geografis, Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota, Unisba.
http://planologi.unisba.ac.id//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar